

Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) atau yang disebut juga International Day of People with Disability (IDPwDS) diperingati oleh masyarakat dunia pada tanggal 3 Desember setiap tahunnya. Adanya peringatan tersebut sebagai wujud dari kepedulian masyarakat Internasional untuk penyandang difabel.
Dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan juga kesadaran sebagai upaya menghormati dan memberikan perlindungan untuk masyarakat difabel. Selain itu, juga dalam rangka memenuhi hak-hak kaum difabel di seluruh aspek kehidupan.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Wujud Kepedulian Pada Kaum Difabel
Berbicara mengenai disabilitas maupun difabel, kita perlu mengamatinya dari berbagai aspek. Seperti agama, pendidikan, sosial, dan yang lainnya. Kita tidak boleh hanya melihat hanya dari satu aspek (sebelah mata) saja.
Karena, dibalik ketidaksempurnaan penyandang difabel, mereka mempunyai kelebihan-kelebihan yang bahkan bisa melampaui kemampuan pada orang normal umumnya. Merupakan sebuah kewajiban untuk menunjukkan bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat disabilitas.
Salah satu bentuk kepedulian masyarakat internasional terhadap penyandang difabel yaitu dengan memperingati Hari Disabilitas Internasional. Peringatan Hari Disabilitas Internasional ditetapkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang jatuh pada tanggal 3 Desember seperti yang sudah dijelaskan diatas.
Setiap negara di penjuru dunia turut memperingatinya, tak terkecuali Indonesia. Adanya peringatan tersebut, sudah tentu untuk mengembngkan pengetahuan masyarakat pada permasalahan-permasalahan yang terjadi berhubungan dengan kehidupan kaum difabel. Selain itu, juga untuk mendukung peningkatan martabat, hak, serta kesejahteraan mereka.
Makna HDI sendiri yaitu sebagai bentuk pengakuan pemerintah untuk kaum difabel dan peneguhan komitmen bagi seluruh negara. Serta sebagai bentuk perwujudan dalam membangun kepedulian untuk kemandirian masyarakat difabel.
Momentum Hari Disabilitas Internasional di Indonesia
Di Indonesia sendiri, peringatan Hari Disabilitas Internasional selalu mengingatkan untuk seluruh pihak agar senantiasa berusaha dalam mendorong terciptanya sebuah masyarakat inklusi. Dengan membuka peluang yang seluas mungkin dan juga menghilangkan apa yang menjadi hambatan bagi para penyandang difabel.
Dengan demikian, kaum difabel bisa ikut berperan aktif dalam membangun bangsa Indonesia. Bahkan, selama bulan Desember, Hari Disabilitas Nasional masih selalu dikumandangkan secara berjenjang. Mulai dari pusat, pemerintah provinsi, hingga kabupaten atau kota.
Walaupun di tengah pandemi, dua tahun belakangan ini masyarakat di Indonesia masih dapat memperingati Hari Disabilitas Internasional bersama masyarakat internasional yang lainnya. Sebab, ini merupakan salah satu wujud kepedulian kita akan keberadaan masyarakat difabel.
Terdapat banyak sekali perubahan di dalam tatanan kehidupan serta tantangan untuk berperan aktif. Termasuk juga dalam menciptakan masyarakat inklusif bagi kaum difabel yang diharapkan akan terwujud masyarakat yang maju nan tangguh.
Mempromosikan Kesejahteraan dan Hak-Hak Kaum Difabel
Mengacu pada Resolusi Majelis Umum PBB 47/3 Tahun 1992, HDI ini bertujuan untuk mempromosikan apa yang menjadi hak dan juga kesejahteraan pada semua bidang kehidupan warga serta pembangunan. Diantaranya adalah:
Pentingnya Keikutsertaan dan Keterlibatan Seluruh Pihak
Agenda peringatan Hari Disabilitas Internasional yang memiliki peran tidak hanya keterlibatan dari pihak Balai-Balai Rehabilitasi Sosial pada lingkup Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial saja. Akan tetapi, peran serta PEMDA sampai dengan lembaga kesejahteraan sosial dan juga organisasi kaum difabel juga cukup penting.
Pada level PEMDA, pelaksanaan Hari Disabilitas Internasional lebih menitikberatkan pada peran serta keterlibatan kaum difabel yang terdapat pada daerah tersebut. Sementara, pada organisasi-organisasi difabel bisa dengan melakukan advokasi terhadap pemerintah daerah berhubungan dengan makna pelaksanaan dan juga kegiatannya.
Tak bisa dihindari, kerap kali terjadi kesalahan dalam memaknai Hari Disabilitas Internasional, sehingga pelaksanaannya masih sebatas pada aktivitas hiburan, charity event bagi penyandang difabel. Harus ada perubahan pola pikir mengenai peringatan HDI ini. Sehingga momentum perayaan untuk seluruh masyarakat baik nasional maupun internasional ini dapat menjadi sebuah pembelajaran serta advokasi terhadap keberagaman manusia dan juga kesetaraan.
Walaupun sudah selama dua tahun ini terdapat pandemi yang sudah menghancurkan tatanan kehidupan masyarakat. Namun, semangat warga Indonesia maupun masyarakat internasional sebagai penggiat, pemerhati, warga, serta sebagai stakeholder untuk memperingati HDI tidak surut. Karena perayaan tersebut, bisa menjadi momentum untuk menunjukkan rasa peduli kita akan masyarakat difabel. Hal itu juga sebagai bekal semangat, bahwa kedepannya perwujudan inklusi difabel di dunia termasuk Indonesia akan tercipta.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang menjadi agenda tahunan bagi negara-negara di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia ini, diharapkan bisa berperan secara konsisten. Dalam mendorong terciptanya masyarakat yang inklusi.
Keyword 6 : Peringatan Hari Disabilitas Internasional