Tahukah Anda Penduduk Di Indonesia 12% Diantaranya Adalah Penyandang Disabilitas

Di negara-negara berkembang seperti di Indonesia terdapat suatu fenomena sosial ditengah-tengah masyarakatnya yaitu banyak yang mengalami kecacatan baik sejak dilahirkan atau pada saat masa pertumbuhan sampai dewasa.
Tahukah anda dari total jumlah penduduk di Indonesia 12% diantaranya adalah penyandang disabilitas?

Penyebabnya yaitu faktor dari dalam kandungan, serangan penyakit dan kecelakaan, Dengan jumlah penduduk yang besar maka secara otomatis tentu saja kemungkinan untuk terdapatnya anggota masyarakat yang menderita kecacatan juga menjadi banyak.

Kepala Tim Riset LPEM FEB Universitas Indonesia, Alin Halimatussadiah menjelaskan estimasi jumlah penyandang disabilitas di Indonesia sebesar 2.15%. Yang masuk kategori sedang sebanyak 10,29 % dan kategori berat sebanyak 1,87%. Sementara untuk prevalensi disabilitas provinsi di Indonesia antara 6,41% sampai 18,75%. Tiga provinsi dengan tingkat prevalensi tertinggi adalah Sumatra Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.

Dari angka 12,15% penyandang disabilitas 45,74% tingkat pendidikan penyandang disabilitas tidak pernah atau tidak lulus SD, jauh dibandingkan non-penyandang disabilitas yang sebanyak 87,31 % berpendidikan SD keatas. Dan ternyata jumlah penyandang disabilitas ini lebih banyak perempuan yaitu 53,37%. Sedangkan sisanya 46,63% adalah laki-laki.

Fenomena sosial ini menjadi tantangan tersendiri terutama untuk keluarga dan individu penyandang disabilitasnya. Tantangan dapan dimulai pada saat keluarga si penyandang disabilitas merasa bahwa anggota keluarganya yang penyandang disabiitas tersebut merupakan beban keluarga secara sosial.

Banyak keluarga-keluarga yang memiliki anggota keluarganya adalah penyandang disabilitas, mereka menyembunyikan keberadaan penyandang disabilitas tersebut karena malu terhadap lingkungannya, padahal jika hal ini dibiarkan maka perlahan tapi pasti keluarga tersebut telah mebiarkan satu permasalahan sosial tidak ditangani karena sejalan dengan waktu si penyandang disabilitas tersebut akan bertambah umur sejalan dengan kebutuhan-kebutuhan mereka baik secara ekonomi dan sosial.

Sebenarnya disinilah peranan penting dari keluarga tersebut untuk benar-benar peduli atas masa depan anggota keluarganya yang penyandang disabilitas tersebut.

Bentuk kepedulian yang paling rendah adalah dengan menginformasikan keada pihak-pihak yang memang mempunyai tugas atau memiliki program untuk menangani Orang-orang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas tersebut baik yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun oleh lembaga-lembaga sosial non pemerintah. Apakah anda adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga penyandang disabilitas namun membarkannya hanya karena malu diketahui oranglain?

Ditulis oleh:

Dedi Afrianto, SE, MSI

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these